JAKARTA - Kebijakan menghadapi pandemi Covid-19 dan Varian Delta yang terus mengganas itu, idealnya melibatkan peran serta warga masyarakat. Kecuali rakyat kebanyakan tak perlu merasa dipinggirkan, bisa juga menjadi ajang pendekatan pihak pemerintah dengan rakyat yang selama ini merasa hanya menjadi obyek belaka.
Kebijakan menghadapi pandemi yang terus mengganas ini - - jika melibatkan peran serta warga masyarakat - - bisa menjadi edukasi positif membiasakan diri ikut bertanggung jawab - - terhadap bencana terbilang berskala nasioal. Sehingga peran serta warga masyarakat dapat menjadi budaya kebersamaan dalam menghadapi berbagai masalah lain yang mungkin muncul kemudian dengan kerumitan yang sama besarnya.
Membatasi kegiatan dan aktivitad warga masyarakat agaknya tidak bijak, karena membuat kesan pada warga masyarakat hanya berpangku tangan dengan menganjurkan untuk tetap berada di rumah sambil menunggu sembako atau beragam jenis bantuan sosial yang selalu tidak merata pembagiannya.
Jika saja dalam berbagai kebijakan menghadapi pandemi Covid-19 dan Varian Delta mau melibatkan warga masyarakat, setidaknya tafsiran miring terhadap kinerja petugas yang langsung berada di lapangan tidak perlu mengundang kecuriaan yang tidak perlu terjadi, seperti pembagian sembako maupun bansos dalam bentuk lain yang tidak melibatkan Ormas atau pun lembaga swadaya masyarakat yang ada. Seperti bantuan yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan misalnya, bisa saja melibatkan organisasi buruh melalui keanggotaan yang tetcatat dalam organisasi masing-masing. Demikian juga dengan lembaga atau organisasi profesi seperti kelompok Jurnalis Online, Aliansi Jurnalis Independen, Pemuda Muhamadiyah, Ansor, LBH dan sebagainya itu, pasti akan membuat keringanan beban yang harus disunggi sepenuhnya oleh pemerintah melalui instansi yang ada dibawahnya. Termasuk Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia mulai dari darat, laut dan Udara.
Sergapan model TNI Angkatan Laut misalnya yang melakukan penyisiran pada masyarakat di berbagai kepulauan Indonesia sungguh patut diaptesoasi dalam melakukan vaksinasi bagi warga masyarakat yang jauh dan sulit dari jangkauan untuk mendapat perhatian dan perlindungan yang nyata.
Kehebohan di tempat-tempat keramaian kota - - mall dan pasar serta lokasi wisata budaya maupun kuliner, toh lebih baik tetap berlangsung, meski harus lebih diketatkan untuk menerapkan protokol kesehatan serta disiplin diri menjaga jatak agar transmisi pandemi tidak sampai terjadi.
Masalah pembatasan aktivitas dan kegiatan bagi warga masyarakat jelas akan membuat beban tersendiri, bukan hanya bagi pihak yang bersangkutan saja, tetapi juga akan menjadi beban bagi pemerintah, karena harus ikut menanggung sejumlah bentuk usaha yang tutup atau gulung tikar.
Sementara pada sisi lain, jumlah tenaga kerja yang terpaksa di-PHK akan menjadi beban yang harus dihadapi oleh pemerintah juga. Karena akibat dari keterpurukan ekonomi nasional - - disebabkan oleh beragam bentuk udaha yang bangkrut dan membludaknya buruh atau pekerja yang ter-PHK - - jelas akan menjadi beban pemerintah untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Pada inyinya solusi terbaik untuk mengatasi pandemi Covid-19 berikut Vatian Delta yang semakin mengganas dan melibas ini harus dan perlu dihadapi secara bersama-sama dengan seluruh warga masyarakat tanpa perlu membatasi kegiatan dan aktivitas, namun tetap terus meningkatkan disiplin diri mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan jarak serta kerumunan yang dalam jumlah yang terbatas. Toh, kehidupan harus tetap terus berlangsung. Meski pandemi jahanam itu entah sampai kapan akan mereda.*
Jakarta, 28 Juli 2021
Jacob Ereste
Pengamat Sosial dan Pemerhati Bangsa